KABAR INDONESIA TERBARU - JAKARTA - Nur Kalim, guru honorer yang mengajar di SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur akhirnya memaafkan siswanya. Dikutip dari detikNews, Nur memilih tak memperpanjang masalah karena siswa dianggap anak sendiri. Kepala Nur sebelumnya sempat dipegang dan tampak hendak dipukul siswa.
Menanggapi hal tersebut, psikolog Diana Mutiah memuji tindakan Nur pada siswanya. Namun hal ini harus jadi pelajaran bagi siswa yang telah bertindak tidak sopan, serta remaja secara umum. Pemberian maaf tak ada artinya jika masih berisiko terulang.
"Pemberian maaf harus diiringi pelajaran supaya tidak terulang. Jika harus ada sanksi maka pastikan bisa jadi pelajaran bagi siswa, guru, dan komponen lain di sekolah," kata Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut pada detikHealth, Senin (11/02/2019).
Diana juga menyarankan pemanggilan orangtua siswa yang bermasalah ke sekolah. Menurutnya, tingkah laku anak pasti terkait dengan pola asuhnya di rumah. Pola asuh yang salah menghasilkan karakter yang tidak terpuji saat siswa berada di lingkungan masyarakat.
Setelah pemberian pelajaran dan pemanggilan orangtua, Diana menyarankan adanya pembinaan pada siswa tersebut. Pembinaan memastikan anak mengetahui dan tidak mengulangi kesalahannya di masa mendatang.
Berita ini dipersembahkan oleh KamarBet | KamarGoal | Bandar Judi Bola Online Terbesar | Bandar Judi SBOBET Terpercaya | Bandar Judi IBCBET Terpercaya | Menerima Deposit Pulsa | Agen Poker Pulsa | Bandar Poker Resmi
No comments:
Post a Comment